PERSONAL BLOG BAGUS VIRGIAWAN as Indonesian Blogger - http://bagusoutsiders.blogspot.com
SELAMAT DATANG DI BLOG PARA OUTSIDERS LADY ROSE DAN SENI BUDAYA, INDONESIA
Posted by Bagus Virgiawan

TEATER SRENGENGE


KOMUNITAS TEATER SRENGENGE SMKN 1 PASURUAN, salah satu komunitas teater yang sukses dalam beberapa kompetensi di tingkat Jawa Timur maupun dalam lingkupnya sendiri, banyak sekali rintangan dan cobaan yang di hadapi oleh anggota komunitas ini, tapi dengan keberanian dan kekebalan mereka terhadap para orang-orang busuk, mereka berani memberontak dan menghajar keangkuhan mereka demi menyelamatkan komunitas mereka

Posted by Bagus Virgiawan

PUT SOME TITLE HERE


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Suspendisse interdum. Donec tristique dolor nec nisi. Ut faucibus metus non orci. Pellentesque sapien orci, blandit quis, luctus et, vestibulum tristique, massa. In gravida gravida felis. Integer tincidunt sollicitudin dolor.

Kamis, 25 Februari 2010

Komunitas Teater Srengenge terbentuk pada tanggal 17 November 2007, sekaligus menjadi puncak kejayaan teater di SMK Negeri 1 Pasuruan yg sebelumnya telah vakum. Komunitas Teater Srengenge berdiri dibawah naungan Bpk. Ach. Rosidi yang sangat telaten membimbing dan mendidik anggotanya agar terarah ke jalan yg lebih baik. Teater Srengenge adalah tempat bagi siswa untuk menuangkan berbagai kretifitas, expresi diri, bisa menambah percaya diri dan kemandirian para anggota yang berada dalam komunitas teater Srengenge ini. Teater Srengenge telah membawa nama baik SMK Negeri 1 Pasuruan ditingkat kabupaten bahkan profinsi yang antara lain :

1. November 2007
Juara 2 Lomba Teater
TK. Pelajar se-Jawa Timur
Universitas Negeri Malang
2. Maret 2008
Juara 1 Lomba Teater
TK. Pelajar se-Kota dan Kab. Pasuruan
KAHMI YADIKA Bangil
3.



4.
Maret 2008
Pementasan Terbaik Lomba Teater
TK. Pelajar se-Kota dan Kab. Pasuruan
KAHMI YADIKA Bangil
Juli 2009
Juara 3 tk. Pelajar Se-Jatim
STKIP Kota Pasuruan

Read More …

Teater Tari Jawa Timur Tampil di GKJ

JAKARTA, KOMPAS.com--Teater tari yang mengangkat vokabuler gerak dan musik Jawa Timuran yang diangkat dari sejarah Majapahit berjudul Paregrek akan tampil di Gedung Kesenian Jakarta pada Kamis 18 Februari 2010.

"Pada saat ini pagelaran teater serupa sudah jarang digelar di Jakarta," kata produser pagelaran, Kumotatih Kushardjanto di Jakarta, Selasa.

Acara tersebut digagas oleh produser dan pengembang program berbasis seni budaya Indonesia dan paguyuban pecinta seni Jawa Timuran (PPSJT) dengan tujuan memperkenalkan kembali dan mengangkat kesenian Jawa Timur yang kini jarang ditampilkan maupun digali.

Karya tersebut disutradarai oleh koreografer senior Elly D Luthan yang dikenal gigih dalam memperjuangkan keberlanjutan seni tari tradisi dan ingin berbagi bahwa seni tari tradisi dapat dinikmati dan diapresiasi berbagai kalangan.

Pagelaran ini juga didukung oleh penampilan khusus dari ikon teater tradisi atau ludruk asli Jawa Timur, Cak Kartolo dan kawan-kawan.

Selain itu, pentas juga diperkuat dengan komposisi karawitan Joko Porong sebagai penata musik, Nanang Hapa sebagai penulis naskah serta para penari gabungan paguyuban pecinta seni Jawa Timuran.

Acara tersebut juga merupakan pentas amal dimana sebagian pemasukan dari penjualan undangan pagelaran akan disumbangkan bagi anak-anak Indonesia yang membutuhkan.

Paregreg sendiri berarti perang yang tak berkesudahan. Berangkat dari kisahs ejarah di era kerajaan Majapahit, sutradara mencoba mengangkat dari sudut pandang rakyat kecil yang terpaksa berdiri di tengah-tengah berkecamuknya konflik para pemimpin.

"Pada saat ini kesenian ludruk di Jawa Timur masih eksis meskipun tertatih-tatih, apabila tidak dikembangkan maka akan masuk ke dalam kategori kesenian yang mulai langka," katanya.

Read More … Teater Tari Jawa Timur Tampil di GKJ

Demi Sie Jin Kwie, Nano Berburu Sampai Negeri Seberang

JAKARTA, KOMPAS.com--Nano Riantiarno berburu alat musik sampai ke Singapura demi melengkapi kesempurnaan pementasan Teater Koma berjudul Sie Jin Kwie di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Jumat (5/2/2010).

Dua alat musik tersebut yang mengeluarkan suara "dungid" dan "cieng" tidak dapat dijumpai di Indonesia dan hanya terdapat di Singapura. "Untuk melengkapi bunyi agar mirip musik Opera Cina, ada dua alat musik yang harus diburu. Keduanya jika dipukul bunyinya "dungid" dan "cieng". Di Indonesia tak kami jumpai toko alat musik yang menjualnya. Lalu kami ingat sebuah toko alat musik Cina di Jalan Rochor, Kawasan Bugis, Singapura," ucap Nano di Graha Bakti Budaya, TIM, Cikini, Jakarta, Jumat (5/2/2010).

Kedua alat musik itu saat ini sudah jarang diproduksi karena sudah jarang sekali ada orang yang mau membeli alat musik tersebut dan harganya pun selangit. "Kami hanya ketemu Si 'cieng'. Tinggal satu pula. Sang Babah Penjual bertanya untuk keperluan apa. Ketika kami jawab untuk melengkapi alat musik lakon pentas Sie Jin Kwie, dia tak paham. Diam. Tapi begitu kami sebut lafal lain, Xue Ren Gui, dia seketika melotot dan berkomentar, 'Hah? Ada seniman gila di Indonesia yang berani mementaskan Xue Ren Gui?'," ucap Nano.

Sie Jin Kwie adalah lakon yang bercerita tentang kepahlawanan. Sikap dan sifat yang patut diteladani. Kisahnya terjadi pada abad ke-7 di negeri Cina. Ketika itu Raja Lisibin tengah membangun fondamental kekuasaan Dinasti Tang. Sulit ditemukan seorang pahlawan ketika negeri dalam kemelut. Regenerasi macet. Pada saat itu munculah seorang pemuda, Sie Jin Kwie. Tapi dalam perjalanannya, Sie Jin Kwie menuju puncak pengakuan sebagai pahlawan, tidak mudah. Dia harus melalui intrik, tindakan korup atasannya, upaya kejam penjegalan karier, dan ancaman pembunuhan. Tapi Sie Jin Kwie bisa melewati semuanya itu dan menjadi seorang jendral yang cermelang.

Sie Jin Kwie kali ini mengadaptasi naskah karya Tio Keng Jian dan Lo Koan Chung, kemudian disadur dan disutradai sendiri oleh Nano Riantiarno. Dalam pementasan Sie Jin Kwie kali ini langsung tergambar tingkat kesulitannya. Sektor dengan tingkat kesulitan yang tinggi terletak pada sektor busana, silat, tata musik dan juga durasi. Sie Jin Kwie dibagi menjadi trilogi. Trilogi pertama, Sie Jin Kwie (Ceng Tang), Trilogi kedua Kena Fitnah dan Trilogi Ketiga Negeri Sihir (Ceng See). Sie Jin Kwie digelar Februari 2010 di GBB, TIM, Kena Fitnah akan digarap tahun 2011 dan Negeri Sihir rencananya akan digarap pada tahun 2012. Trilogo pertama, Sie Jin Kwie memerlukan sekitar 250 potong busana. Detail ornamen dan motif yang berakar dari budaya Cina kemudian dibaurkan dengan budaya Jawa.

Durasi Sie Jin Kwie diperkirakan bisa berdurasi sekitar 7 atau 8 jam, namun setelah melalui proses pengeditan berulang kali durasinya menyusut hingga hanya sekitar 4 jam. "Draft naskah pertama, saya perkirakan bisa berdurasi antara 7 sampai 8 jam tapi akhirnya setelah diedit berulang kali menjadi 4 jam," ucap Nano.

Semua adegan Sie Jin Kwie mengandung potensi daya tarik sehingga sayang jika dibuang. "Saya berharap, semoga penonton sudi menonton Sie Jin Kwie seperti menonton wayang kulit, wayang golek yang menggelar kisah Mahabarata dan Ramayana semalam suntuk, menonton dengan rileks, tidak tegang tanpa beban, enjoy," ucap Nano.

Pada akhirnya lakon Sie Jin Kwie hadir dan dikemas dalam perbauran antara drama, potehi, wayang kulit Cina-Jawa, wayang Tavip, opera Cina, wayang golek Menak, dan wayang wong. Sie Jin Kwie yang merupakan produksi ke-119 Teater Koma digelar di Graha Bhakti Budaya, Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki 5 - 21 Februari 2010 dan dimulai pk. 19.30 wib.

Read More … Demi Sie Jin Kwie, Nano Berburu Sampai Negeri Seberang

Minggu, 20 Desember 2009

Bagaimanakah Kita Menyikapi Tahun Baru Masehi?

Diantara kebiasaan orang dalam memasuki tahun baru di berbagai belahan dunia adalah dengan merayakannya, seperti begadang semalam suntuk, pesta kembang api, tiup terompet pada detik-detik memasuki tahun baru, wayang semalam suntuk bahkan tidak ketinggalan dan sudah mulai ngetrend di beberapa tempat diadakan dzikir berjama’ah menyongsong tahun baru. Sebenarnya bagaimana Islam memandang perayaan tahun baru?
Bolehkah Merayakannya?
Tahun baru tidak termasuk salah satu hari raya Islam sebagaimana ‘Iedul Fitri, ‘Iedul Adha ataupun hari Jum’at. Bahkan hari tersebut tergolong rangkaian kegiatan hari raya orang-orang kafir yang tidak boleh diperingati oleh seorang muslim.
Suatu ketika seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam untuk meminta fatwa karena ia telah bernadzar memotong hewan di Buwanah (nama sebuah tempat), maka Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam menanyakan kepadanya: “Apakah disana ada berhala sesembahan orang Jahiliyah?” Dia menjawab, “Tidak”. Beliau bertanya, “Apakah di sana tempat dirayakannya hari raya mereka?” Dia menjawab, “Tidak”. Maka Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Tunaikan nadzarmu, karena sesungguhnya tidak boleh melaksanakan nadzar dalam maksiat terhadap Allah dan dalam hal yang tidak dimiliki oleh anak Adam”. (Hadits Riwayat Abu Daud dengan sanad yang sesuai dengan syarat Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan terlarangnya menyembelih untuk Allah di tempat yang bertepatan dengan tempat yang digunakan untuk menyembelih kepada selain Allah, atau di tempat orang-orang kafir merayakan pesta atau hari raya. Sebab itu berarti mengikuti mereka dan menolong mereka di dalam mengagungkan syi’ar-syi’ar kekufuran. Perbuatan ini juga menyerupai perbuatan mereka dan menjadi sarana yang mengantarkan kepada syirik. Apalagi ikut merayakan hari raya mereka, maka di dalamnya terdapat wala’ (loyalitas) dan dukungan dalam menghidupkan syi’ar-syi’ar kekufuran. Akibat paling berbahaya yang timbul karena berwala’ terhadap orang kafir adalah tumbuhnya rasa cinta dan ikatan batin kepada orang-orang kafir sehingga dapat menghapuskan keimanan.
Keburukan yang Ditimbulkan
Seorang muslim yang ikut-ikutan merayakan tahun baru akan tertimpa banyak keburukan, diantaranya:
Merupakan salah satu bentuk tasyabbuh (menyerupai) dengan orang-orang kafir yang telah dilarang oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam.
Melakukan amal ketaatan seperti dzikir, membaca Al Qur’an, dan sebagainya yang dikhususkan menyambut malam tahun baru adalah pebuatan bid’ah yang menyesatkan.
Ikhtilath (campur baur) antara pria dan wanita seperti yang kita lihat pada hampir seluruh perayaan malam tahun baru bahkan sampai terjerumus pada perbuatan zina, Na’udzubillahi min dzaalika…
Pemborosan harta kaum muslimin, karena uang yang mereka keluarkan untuk merayakannya (membeli makanan, bagi-bagi kado, meniup terompet dan lain sebagainya) adalah sia-sia di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. Serta masih banyak keburukan lainnya baik berupa kemaksiatan bahkan kesyirikan kepada Allah. Wallahu a’lam…
Read More … Bagaimanakah Kita Menyikapi Tahun Baru Masehi?

Jumat, 18 Desember 2009

Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi

Mereka yang mengharamkan perayaan malam tahun baru masehi, berhujjah dengan beberapa argumen.

a. Perayaan Malam Tahun Baru Adalah Ibadah Orang Kafir
Bahwa perayaan malam tahun baru pada hakikatnya adalah ritual peribadatan para pemeluk agama bangsa-bangsa di Eropa, baik yang Nasrani atau pun agama lainnya.
Sejak masuknya ajaran agama Nasrani ke eropa, beragam budaya paganis (keberhalaan) masuk ke dalam ajaran itu. Salah satunya adalah perayaan malam tahun baru. Bahkan menjadi satu kesatuan dengan perayaan Natal yang dipercaya secara salah oleh bangsa Eropa sebagai hari lahir nabi Isa.
Walhasil, perayaan malam tahun baru masehi itu adalah perayaan hari besar agama kafir. Maka hukumnya haram dilakukan oleh umat Islam.


b. Perayaan Malam Tahun Baru Menyerupai Orang Kafir
Meski barangkali ada yang berpendapat bahwa perayaan malam tahun tergantung niatnya, namun paling tidak seorang muslim yang merayakan datangnya malam tahun baru itu sudah menyerupai ibadah orang kafir. Dan sekedar menyerupai itu pun sudah haram hukumnya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
من تشبه بقوم فهو منهم

Siapa yang menyerupai pekerjaan suatu kaum (agama tertentu), maka dia termasuk bagian dari mereka.


c. Perayaan Malam Tahun Baru Penuh Maksiat
Sulit dipungkiri bahwa kebanyakan orang-orang merayakan malam tahun baru dengan minum khamar, berzina, tertawa dan hura-hura. Bahkan bergadang semalam suntuk menghabiskan waktu dengan sia-sia. Padahal Allah SWT telah menjadikan malam untuk berisitrahat, bukan untuk melek sepanjang malam, kecuali bila ada anjuran untuk shalat malam.
Maka mengharamkan perayaan malam tahun baru buat umat Islam adalah upaya untuk mencegah dan melindungi umat Islam dari pengaruh buruk yang lazim dikerjakan para ahli maksiat.


d. Perayaan Malam Tahun Baru Adalah Bidah
Syariat Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW adalah syariat yang lengkap dan sudah tuntas. Tidak ada lagi yang tertinggal.
Sedangkan fenomena sebagian umat Islam yang mengadakan perayaan malam tahun baru masehi di masjid-masijd dengan melakukan shalat malam berjamaah, tanpa alasan lain kecuali karena datangnya malam tahun baru, adalah sebuah perbuatan bid’ah yang tidak pernah dikerjakan oleh Rasulullah SAW, para shahabat dan salafus shalih.
Maka hukumnya bid’ah bila khusus untuk even malam tahun baru digelar ibadah ritual tertentu, seperti qiyamullail, doa bersama, istighatsah, renungan malam, tafakkur alam, atau ibadah mahdhah lainnya. Karena tidak ada landasan syar’inya.
Read More … Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi

Rabu, 16 Desember 2009

"Superman Is Dead" Gelar Konser Tanpa Dibayar

Jum'at, 11 Desember 2009 20:17 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta - Superman Is Dead bukan sekedar band yang memainkan musik hanya untuk musik. Band ini punya misi pendidikan di balik raungan musiknya yang keras. Maka, ketika Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) mengajaknya untuk memperingati hari Hak Asasi Manusia sedunia besok di Taman Ismail Marzuki, band asal pulau dewata ini langsung menyatakan setuju. Menariknya, band yang beranggotakan Bobby Kool, vokalis sekaligus gitaris, Jerinx, penggebuk drum, dan Eka Rock, pembetot bass, tidak mematok bayaran. Band ini hanya meminta jaminan transportasi dan akomodasi selama ada di Jakarta. “Biar bagaimanapun kami juga butuh tempat buat istirahat dan tidur sejenak. Bali-Jakarta jauh sobat,” jawab dia kepada Tempo di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat, (11/12). Bersama lembaga pegiat kemanusiaan tersebut, SID akan menggelar panggung di pelataran TIM. Selain membawakan 15 lagu, band ini juga akan menyelipkan orasi kepada masyarakat dan pemerintah untuk menghargai perbedaan. “Kita akan mengajak Outsiders dan Lady Rose (sebutan fan SID) untuk menghargai sesama,” timpal Bobby Kool. Menurut Bobby Kool, antara SID dan lembaga tersebut mempunyai visi yang sama dalam melihat kenyataan Indonesia saat ini. “Kita melihat ketidakadilan masih ada di negeri ini seperti kemiskinan dan ada upaya penyeragaman kepada seluruh rakyat. Itu bisa dilihat pada UU pornografi,” tambah vokalis itu lagi. Bagi SID, pagelaran tersebut bertujuan mengingatkan kepada pemerintah dan masyarakat bahwa seharusnya HAM harus dihormati. Karena, selama ini sebenarnya pelanggaran HAM di Indonesia masih terus berlangsung. “Dan selama ada ketidakadilan dan pelanggaran, SID akan terus menyuarakan kritik melalui musik kerasnya,” ungkap Eka Rock.

di ketik ulang oleh : Admin (Outsiders)
Read More … "Superman Is Dead" Gelar Konser Tanpa Dibayar

Hukum Perayaan Tahun Baru

Pada saat pergantian tahun, kita akan menyaksikan betapa gencarnya liputan media massa dalam rangka menyambut datangnya tahun 2010M. Terlihat bahwa masyarakat bersuka cita menggantungkan harapan-harapan dengan adanya hal itu.
Sebelum membahas lebih jauh tentang hukum perayaan menyambut tahun baru, mari kita simak terlebih dahulu sejarah penetapan tahun 1 januari sebagai pertanda tahun baru.
Bila melongok sejarahnya, penetapan 1 Januari sebagai pertanda Tahun Baru bermula pada abad 46 Sebelum Masehi (SM). Ketika itu Kaisar Julius Caesar membuat kalender Matahari. Kalender yang dinilai lebih akurat ketimbang kalender-kalender lain pernah dibuat sebelumnya.
Sebelum Caesar membuat kalender Matahari, pada abad 153 SM, Janus seorang pendongeng di Roma yang menetapkan awal mula tahun. Dengan dua wajahnya, Janus mampu melihat kejadian di masa lalu dan masa depan. Dialah yang menjadi simbol kuno resolusi (sebuah pencapaian) Tahun Baru. Bangsa Roma berharap dengan dimulainya tahun yang baru, kesalahan-kesalahan di masa lalu dapat dimaafkan. Sebagai penebus dosa, tahun baru juga ditandai dengan tukar kado.Setelah menyimak sejarahnya, marilah kita lihat dalil-dalil dari Kitabullah, as-Sunnah dan atsar-atsar yang shahih yang melarang untuk menyerupai orang-orang kafir di dalam hal yang menjadi ciri dan kekhususan mereka.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa tahun baru masehi awalnya merupakan suatu ritual Bangsa Roma, dan bahkan dianggap sebagai penebus dosa.
Tahun baru merupakan suatu hari yang datang kembali dan terulang, yang diagung-agungkan oleh orang-orang kafir. Atau sebutan bagi tempat orang-orang kafir dalam menyelenggarakan perkumpulan keagamaan. Jadi, setiap perbuatan yang mereka ada-adakan di tempat-tempat atau waktu-waktu seperti ini maka itu termasuk hari besar mereka. Karenanya, larangannya bukan hanya terhadap hari-hari besar yang khusus buat mereka saja, akan tetapi setiap waktu dan tempat yang mereka agungkan yang sesungguhnya tidak ada landasannya di dalam agama Islam, demikian pula, perbuatan-perbuatan yang mereka ada-adakan di dalamnya juga termasuk ke dalam hal itu. Ditambah lagi dengan hari-hari sebelum dan sesudahnya yang nilai religiusnya bagi mereka sama saja sebagaimana yang disinggung oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah. Di antara ayat yang menyebutkan secara khusus larangan menyerupai hari-hari besar mereka adalah firmanNya.

"Dan orang-orang yang tidak menyaksikan az-zuur." [Al-Furqan : 72]
.
Ayat ini berkaitan dengan salah satu sifat para hamba Allah yang beriman. Sekelompok ulama seperti Ibnu Sirin, Mujahid dan Ar-Rabi’ bin Anas menafsirkan kata "Az-Zuura" (di dalam ayat tersebut) sebagai hari-hari besar orang kafir.
Dalam hadits yang shahih dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Saat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, mereka memiliki dua hari besar untuk bermain-main. Lalu beliau bertanya, "Dua hari untuk apa ini ?". Mereka menjawab, "Dua hari di mana kami sering bermain-main di masa Jahiliyyah". Lantas beliau bersabda."Artinya :

Sesungguhnya Allah telah menggantikan bagi kalian untuk keduanya dua hari yang lebih baik dari keduanya : Iedul Adha dan Iedul Fithri"

Demikian pula terdapat hadits yang shahih dari Tsabit bin Adl-Dlahhak Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya dia berkata, "Seorang laki-laki telah bernadzar pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menyembelih onta sebagai qurban di Buwanah. Lalu dia mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sembari berkata.
"Artinya : Sesungguhnya aku telah bernadzar untuk menyembelih onta sebagai qurban di Buwanah. Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, ‘Apakah di dalamnya terdapat salah satu dari berhala-berhala Jahiliyyah yang disembah ? Mereka menjawab, ‘Tidak’. Beliau bertanya lagi. ‘Apakah di dalamnya terdapat salah satu dari hari-hari besar mereka ?’. Mereka menjawab, ‘Tidak’. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tepatilah nadzarmu karena tidak perlu menepati nadzar di dalam berbuat maksiat kepada Allah dan di dalam hal yang tidak dipunyai (tidak mampu dilakukan) oleh manusia"

Umar bin Al-Khaththtab Radhiyallahu ‘anhu berkata, "Janganlah kalian mengunjungi kaum musyrikin di gereja-gereja (rumah-rumah ibadah) mereka pada hari besar mereka karena sesungguhnya kemurkaan Allah akan turun atas mereka"
Dia berkata lagi, "Hindarilah musuh-musuh Allah pada momentum hari-hari besar mereka"
Dan dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, "Barangsiapa yang berdiam di negeri-negeri orang asing, lalu membuat tahun baru dan festifal seperti mereka serta menyerupai mereka hingga dia mati dalam kondisi demikian, maka kelak dia akan dikumpulkan pada hari kiamat bersama mereka"
.
Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan di atas, maka tidak boleh hukumnya seorang Muslim yang beriman kepada Allah sebagai Rabb dan Islam sebagai agama serta Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, mengadakan perayaan-perayaan hari-hari besar yang tidak ada landasannya dalam Agama Islam, termasuk diantaranya pesta ‘Tahun Baru’. Juga, tidak boleh hadir pada acaranya, berpartisipasi dan membantu dalam pelaksanaannya dalam bentuk apapun karena hal itu termasuk dosa dan melampaui aturan-aturan Allah sedangkan Allah sendiri terlah berfirman, "Dan janganlah bertolong-tolongan di atas berbuat dosa dan melampaui batas, bertakwalah kepada Allah karena sesungguhnya Allah amat pedih siksaanNya" [Al-Maidah : 2]
Namun sangat disayangkan masih banyak di antara kaum muslimin yang meniru-niru perayaan mereka. Bahkan ada yang ikut serta merayakan hari raya mereka. Di antaranya ada yang memberikan ucapan selamat atau ikut meramaikannya dengan berbagai acara seperti meniup terompet pada malam tahun baru dan yang semisalnya. Serta memasang hiasan-hiasan di rumahnya pada saat perayaan mereka.

Ini bukan berarti kaum muslimin mengabaikan serta tidak mengambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa tersebut. Bahkan kaum muslimin senantiasa dituntut untuk selalu mengisi hari-harinya dengan kegiatan yang bermanfaat dan diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun (hal ini dilarang) karena perayaan adalah salah satu bentuk ibadah yang tidak boleh dikhususkan dengan dilakukan secara berulang-ulang (ditradisikan, red) kecuali ada perintah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala atau Rasul-Nya.

Jika orang-orang terbaik dari umat ini (Rasul dan para sahabat) tidak melakukannya, lalu apa yang menyebabkan seseorang melakukannya? Apakah dirinya merasa lebih tahu dan lebih tinggi ilmunya dari para shahabat? Ataukah dia menganggap para shahabat lebih tahu namun mereka tidak mau mengamalkan ilmunya?

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.
Wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad Wa Alihi Wa Shahbihi.
Read More … Hukum Perayaan Tahun Baru
  • Jelajah Indonesia
  • SUPERMAN IS DEAD

    RED MANGO INDONESIA

    SEKILAS PANDANG



    Saturday, December 5, 2009 = Denpasar (BEN n BERT ADRENALINE PARK Trial Games Competition). Tuesday, December 8, 2009 = Seminyak, Bali (Kudeta Staff Party (PRIVATE PARTY)

    Thursday, December 10, 2009 = Jakarta (MTV Studio Abbey Road)

    Saturday, December 12, 2009 = Jakarta (Perayaan Hari Hak Asasi Manusia 2009 "Menemuka...n Indonesia Dalam Perbedaan") Lokasi: TAMAN ISMAIL MARZUKI (TIM) Jl. Cikini Raya, Jakarta Pusat.



    PENGINGAT WAKTU

    SPESIFIKASI

     

    Followers

    Copyright © 2009 by Bagus Virgiawan
    Themes : Magazine Style by Blogger Magazine